Sunday, 15 January 2017
Wednesday, 11 January 2017
Halloooooooo... Kali ini saya akan membahas Kenapa drive bawaan Windows dinamai abjad C, bukan A atau B aja biar gampang?
Mungkin banyak dari kita yang tidak mengetahui kenapa hal ini atau bahkan tidak memperdulikannya sama sekali. Kali ini saya akan mencoba sedikit menjelaskannya.
Drive bawaan sistem operasi Windows memang selalu dinamai dengan abjad C. setelan C, drive selanjutnya akan dinamai abjad kelanjutannya, yaitu D, E, dan seterusnya. Sementara untuk flasdisk atau USB drive, mereka kebagian nama F dan G. Kenapa tidak dimulai dari A Atau B saja Biar gampang?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus merunut ke belakang saat komputer awal mula dikembangkan. Saat itu, komputer memang masih belum memiliki memori penyimpanan internal yang besar. Kemudian muncullah floppy disk atau disket.
Nah, Disket itulah yang punya nama A serta memiliki dua jenis ukuran, 5 1/4" dan 3 1/2". Akhirnya, dua jenis ukuran floppy disk tersebut dilabeli nama A dan B.
Pada awal tahun 1980an, harddrive mulai menjadi memori penyimpanan bawaan dan dilabeli dengan abjad C. Harddrive ini dipakia sebagai penyimpanan sistem operasi komputer. Perlahan tapi pasti, floppy disk mulai tersingkirkan dan tidak lagi digunakan.
Namanya mulia dilupakan dan tergantikan dengan drive C atau Harddisk. Aturan penamaan ini memang tidak tertulis, namun jika menurut pada sejarah, penamaan drive C tersebut tentu memiliki alasan tersendiri. Yaitu karena abjad A dan B sebelumnya sudah dipakai saat zaman Floppy Disk atau Disket.
Yahhh begitulah ceritanya kenapa kok drive bawaan Windows dinamain abjad C. Terimakasih sudah membaca :v
sumber: https://www.instagram.com/indozone.id/
Friday, 12 June 2015
·
1 Beep Pendek
Bunyi beep pendek 1 kali merupakan bunyi beep yang
sering kita dengar pada saat pertama kali komputer dihidupkan dan inilah
kondisi normalnya, Bunyi beep pendek 1 kali menandakan tidak ada masalah dengan
hardware yang telah dicek oleh BIOS.
·
1 Bunyi Panjang , 2 Beep Pendek
Satu beep panjang diikuti oleh dua beep pendek
menunjukkan bahwa telah ada beberapa jenis kesalahan dengan kartu video.
Mengganti kartu video biasanya yang paling Anda harus lakukan untuk memperbaiki
ini satu.
·
1 Bunyi Panjang, 3 Beep Pendek
Satu beep panjang diikuti tiga beep pendek berarti
bahwa baik kartu video tidak terpasang atau memori pada kartu video yang buruk.
Cobalah untuk mengganti kartu video (VGA Card) untuk memperbaikinya.
·
1 Beep bernada tinggi, 1 Bunyi bernada rendah
(Berulang)
Sebuah nada beep bernada tinggi diikuti nada beep
bernada rendah merupakan indikasi adanya masalah pada CPU (Processor).
Biasanya terjadi overheating (panas berlebih) pada Processor atau kerusakan
pada Processor karena penyebab lainnya.
·
1 Beep bernada tinggi (Berulang)
Sebuah kode beep bernada tinggi yang berulang
mengindikasikan kondisi Processor yang overheating. Segera matikan komputer
pada saat mengetahui adanya overheating pada Processor ini karena kondisi
overheat ini dapat merusak Processor.
·
Bunyi Beep lain
Bunyi beep berulang dan bunyi beep lainnya
mengindikasikan adanya masalah pada memori. Untuk itu cobalah untuk mengganti
memory (RAM) untuk memperbaikinya
2. Pengecekan Perangkat Input, Proses,
Output Dan Media Penyimpan Pada BIOS
·
Pada saat pertama kali motherboard/PC dinyalakan, maka pertama kali bios
akan melakukan post cek / self cek pada IC-Bios itu sendiri, Self Cek yang
dilakukan oleh bios adalah sesuai konstruksi program yang tertanam dalam eeprom
itu sendiri, muali dari header/bootblock/loader sampai dengan MCU(Main Control
Unit), Cek yang dilakukan mulai dari syntaxis hubungan bit per bit code program
dan korelasi map addressing pada bios dengan external addressing (peripheral yg
terpasang pada motherboard)
·
Jika self cek pada chips/ic-bios itu berhasil maka proses selanjutnya
adalah yang sering anda ketahui dan dengar adalah proses BOOTING / Bootstart.
Pada saat booting bios akan melakukan cek terhadap validitas kinerja
peripheral, mulai dari Motherboard, Processor, RAM, VGA, Sound Card, Hard Disk,
Floppy Disk, CD/DVDR/RW, Keyboard, Mouse, Monitor, dan accecories lainnya.
·
Jika booting berhasil, maka langkah selanjutnya adalah bios akan melakukan
proses yang disebut Start-Up, Jika proses booting gagal karena ada salah satu
peripheral yang tidak valid kinerjanya/trouble, maka proses booting akan
berhenti dan bahkan HANG.
·
Pada saat start-up yang sebenarnya di cek oleh bios adalah spesifikasi
perangkat/peripheral yang tertanam/terpasang dalam CPU/PC seperti store-age,
mulai dari IRQ, Spesifikasi Firmware, Kapasitas, Fungsionalitas (Contoh : Hard
Drive, Floppy Drive, CD/DVD/R/RW, dan perangkat store-age lain yang terpasang)
·
Jika validasi dan verifikasi peripheral pada saat proses startup berhasil
maka proses selanjutnya adalah membaca OS (Operating System) yang berada pada
store-age, Operating System dalam hal ini bisa dari berbagai platform seperti
DOS(Disk Operating Sistem), Windows 16-64Bit, Solaris, Linux, Xenix, Unix,
Aple, Etc. Jika OS yang berada pada store-age terbaca dan sukses melewati
verifikasi maka PC akan masuk pada desktop area / Main Area pada setiap system operasi
dari berbagai platform tersebut. Apa saja verifikasi yang dilakukan pada tahap
ini? Pada tahap ini verifikasi yang dilakukan system antara lain : MBR(Master
Boot Record), Jenis Partisi (FAT, NTFS, Linux, Etc-> sesuai dengan platform
system operasi), File System Utama / Boot Loader (Contoh File System Untuk
Platform DOS, Windows : MS-DOS.SYS, IO.SYS, Command.com, Drvspace.BIN,
AUTOEXEC.BAT). MS-DOS.SYS adalah file system yang menerangkan tentang rumpun
dan jenis system operasi yang digunakan. IO.SYS adalah file yang menjelaskan
tentang Input Output Unit/Peripheral. Command.com adalah file yang berisi
perintah – perintah standard internal pada system operasi terkait.
Drvspace.bin adalah file yang menerangkan informasi detail tentang kapasitas
dan alokasi store-age. AUTOEXEC.BAT adalah file yang berisi rutin program
standard dengan printah perintah internal yang berada pada command.com yang
akan langsung di eksekusi pada saat proses booting.
·
Jika CPU/PC sudah berhasil masuk pada salah satu platform system operasi
tersebut, maka proses selanjutnya adalah KERNEL CHECK atau cek pada file
KERNEL, File kernel adalah file yang berisi rutin program yang berfungsi
sebagai jembatan/gate/komunikator antara HARDAWARE dengan Software (Dalam Hal
ini system operasi), File ini biasanya banyak ditemukan pada OS dari berbagai
platform khususnya yang memiliki mode GUI (Graphical User Interface).
1. Pengenalan Booting Pada Komputer
Boot
manager adalah suatu aplikasi yang menjadi bawaan dari semua jenis Linux untuk
mengatur proses booting agar dapat digunakan untuk multiple boot. Sebagai
contoh Kita telah meng-install Windows XP dan ingin meng-install Linux Ubuntu
maka secara otomatis bila Linux telah terinstall di hardisk maka Linux akan
membuat pilihan booting untuk multiple boot.
Proses
booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan
komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer.
Macam-macam
booting:
a.
Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer)
yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan
cara menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch power. Booting
dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus
virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
b. Warm Boot →
Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri
listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang
kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan
oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot
bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu,
misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol
CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart
komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart.
Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
c. Soft Boot →
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
d. Hard Boot →
Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
e. ReBoot → Peristiwa
mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara
lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan
setting dalam sistem.
2. Konfigurasi BIOS dan CMOS
a. Konfigurasi BIOS
1. Langkah 1
Tekan tombol power pada pc
dan monitor untuk menghidupkan komputer anda. Pc akan segera melakukan proses
booting
2. Langkah 2
Untuk masuk ke bios segera
menekan tombol [delete] pada keyboard untuk masuk ke menu bios/cmos setup pada PC.
3.
Langkah 3
Anda akan masuk bios. Hal
pertama yang harus anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan
oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [main],[system time]. Untuk
mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [tab] pada keyboard anda.
4.
Langkah 4
Selanjutnya, dengan cara
yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer anda melalui menu [system
date].
5.
Langkah 5
Setelah men-setting waktu
dan tanggal dari sistem, jika mau, anda juga dapat memasang password bios agar
orang lain tidak dapat mengubah setelan bios yang anda buat. Caranya, pilih
menu [supervisor password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya,
masukkan password anda pada boks enter password, lalu klik [enter]. Masukkan
kembali password anda pada boks confirm password, kemudian kembali klik
[enter]. Sekarang status opsi supervisorpass word sudah menjadi enabled.
6.
Langkah 6
Bila PC anda akan dipakai
beramai-ramai, anda juga bisa men-setting user password untuk masing-masing
pengguna. Manfaatkan saja menu [user password]. Cara pengaturannya sama saja
dengan pengaturan pada supervisor password.
7.
Langkah 7
Sekarang bukalah menu
[advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) pada keyboard anda,
lalu pilih [i/o device configuration] kemudian [enter]
8.
Langkah 8
Di sini anda dapat mengatur
penggunaan fitur onboard pada motherboard anda. Misalnya, bila anda menggunakan
kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [on-board ac97 audio
controller] dan [on-board ac97 modem controller] menjadi [disabled] dengan
menekan tombol [+] pada keyboard anda. Selanjutnya klik [esc] untuk kembali ke
menu [advanced]
9.
Langkah 9
Sekarang pilih opsi [pci
configuration] lalu tekan [enter]. Kemudian agar slot usb anda berfungsi set
opsi [usb function] menjadi [enabled]. Jika belum, anda bisa mengubahnya dengan
menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [advanced] dengan menekan
tombol [esc]
10.
Langkah 10
Selanjutnya buka menu
[boot]. Untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan
setelah ini, ubah pengaturan boot dari pc. Kemudian set cdrom sebagai boot
device pertama, atau jika anda ingin melakukan penginstalan dari flash disk
ganti cdrom dengan nama flash disk.
Kemudian hard disk sebagai
boot device ke-2 dan floopy boot device ke-3 (disable jika anda tidak
memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali
booting, komputer mencari adanya sistem operasi di cd-rom dulu, baru
kemudianhard disk, dan floopy.
11.
Langkah 11
Masukkan cd instalasi
windows xp ke cd-rom drive. Setelah itu, pilih menu [exit], [exit saving
changes] untuk keluar dari bios dan menyimpan pengaturan yang anda buat tadi.
Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika anda tadi mengaktifkan user
password, maka akan muncul kotak password. Isi password tersebut agar komputer
dapat melanjutkan proses booting.
b. Konfigurasi CMOS
Menu
untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam,
harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
·
Date
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita
menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali
melakukan perubahan setting.
·
Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
·
Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz,
dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan
spesifikasi harddisk.
·
Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada
komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang
digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
·
Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer.
Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80
atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
·
Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk
menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors”
sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada
sistem.
a) Prosedur membongkar komputer
Bongkar-pasang komponen
komputer, perlu teliti dan sabar. Langkah-langkah yang penulis hadirkan, ini
adalah langkah kerja. Dalam dunia teknik langkah kerja sangat perlu, guna
efisiensi waktu. Jadi, bongkar pasang, bukan asal cabut sana-sini saja. Begitu juga
dengan memasang, dengan sedikit tips sebagai berikut:
Ø Peralatan :
·
Obeng kembang (+).
·
Otak sehat.
·
Obeng biasa (-) Untuk motherboard AMD dan pentium III soket.
Ø Cara memasang (bongkar) :
·
Lepaskan kabel-kabel power yang terhubung dengan power supply. Kabel audio
(jika ada) juga dilepas. Termasuk power supply
·
Lepaskan kabel-kabel IDE Floppy Disk, kabel data SATA dan CD-Room
(perangkat optik) dari casing.
·
Lepaskan kabel-kabel front panel dari motherboard.
·
Lepaskan VGA (Video Graphic Adapter), soud card yang terpasang pada
motherboard, serta peripheral lain.
·
Lepaskan modul RAM (Random Acsess Memory) dari slot motherboard.
·
Buka baut-baut motherboard dengan obeng plus (+). Lalu lepaskan. Angkat,
keluarkan dari casing komputer.
·
Lepaskan kipas prosesor dari motherboard.
·
Lepaskan prosesor dari motherboard.
b) Prosedur memasang komputer
Setelah
komputer dibongkar dan selesai memperbaiki sesuatu bagian dari komputer yang
rusak, maka pasnag kembali komponen-komponen komputer seperti semula pastikan
jangan sampai ada komponen yang terbalik pemasangannya dan pastikan juga semua
benar-benar terpasang dengan baik dan kencang. Kemudian coba hidupkan komputer
kalau tidak hidup berarti ada kesalahan dalam pemasangan komponen-komponennya
dan jangan memasang tutp casing sebelum komputer berjalan dengan baik.
2.
Prosedur Pemasangan Komponen CPU, RAM Dan Pendingin
Pada Motherboard
a.
Pemasangan
RAM
·
Buka pengunci slot ( di setiap ujung slot memory pada motherboard )
·
Sesuaikan posisi memory dengan posisi slot di motherboard ( jangan hawatir
terbalik, karena jika terbalik memory tidak dapat masuk karena posisi tidak
sesuai, jadi kalau tidak sesuai tinggal dibalik ).
·
Tekan dengan perlahan dan secara otomatis pengunci slot yang tadi akan
mengunci kembali.
b. Pemasangan Pendingin
·
Ambilah Thermal
Paste dan lekatkan secukupnya pada bagian atas CPU.
·
Thermal Paste
merupakan media yang menghubungkan Heatsink dengan CPU agar lebih memudahkan
transfer panas dari suatu CPU ke pendingin/Heatsing.
·
Setelah melapisi
permukaan atas dengan pasta maka letakanlah Heatsink di atas CPU. Anda akan
melihat 4 pins pada pada masing-masing pojok suatu heatsink.. Hal ini merupakan
pengait yang akan menempel pada lubah yang ada pada motherboard.
·
Perhatikan empat
lubang di motherboard - sedangkan orientasi dari heatsink dapat ke arah mana
saja. Pilih dari masing-masing dari 2 pins secara diagonal, kemudian tekan ke
bawah secara bersamaan. Tekan sampai anda mendengar bunyi "click".
Pin akan mengunci ketika kaki-kaki pin telah masuk ke motherboard.
·
Terakhir,
sambungkan kabel power
connector dari kipas / fan pada heatsink dengan sambungannya
pada motherboard. Petunjuknya dapat dilihat pada label/keterangan tulisan
" CPU Fan "
pada motherboard.
3.
Prosedur Pemasangan Motherboard Pada Kotak Komputer,
Pemasangan Led, Keylock, Speaker, Harddisk, Floppy, Cd Dan DVD Room
a. Pemasangan
motherboard pada kotak komputer
1.
Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk
dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
2.
Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi
setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3.
Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari
lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
4.
Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5.
Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci
dengan sekerup.
b.
Pemasangan kabel motherboard dan casing
1. Pasang kabel data
untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
2. Pasang kabel IDE untuk pada
konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
3. Untuk motherboard non ATX.
Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan
posisi pin 1 untuk memasang.
4. Pada bagian belakang casing
terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup
pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin
dipasang dan pasang sekerup kembali.
5. Bila port mouse belum
tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu
dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
6. Hubungan kabel konektor dari
switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di
depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari
lokasi konektor yang tepat.
c.
Pemasangan drive
1. Copot pelet penutup bay
drive (ruang untuk drive pada casing)
2. Masukkan drive dari depan
bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave)
pada drive.
3. Sesuaikan posisi lubang
sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
4. Hubungkan konektor kabel IDE
ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
5. Ulangi langkah 1 samapai 4
untuk setiap pemasangan drive.
6. Bila kabel IDE terhubung ke
du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset
sebagai master dan lainnya sebagai slave.
7. Konektor IDE secondary pada
motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
8. Floppy drive dihubungkan ke
konektor khusus floppy di motherboard
4.
Prosedur Pemasangan Kartu
Jringan, Kartu Video, dan Kartu Suara
a. Pemasangan LAN
Card
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA
atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan
sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot
ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam
pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan
pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau
masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat
menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen
sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows
2000 dan windows XP.
b. Pemasangan Kartu
Grafis
1.
Pastikan jenis slot ekspansi apakah yang dimiliki komputer Anda. ada
beberapa macam jenis ekspansi slot yang dimiliki oleh komputer,
seperti PCI, PCI-e, pci-e2.0 dan AGP. Anda bisa menentunkan jenis
slot apakah yang digunakan komputer Anda dengan
memperhatikan motherboard, ataupun membaca skema motherboard pada
buku petunjuk komputer Anda. Anda juga bisa melakukan pencarian pada Google
untuk mendapatkan petunjuk motherboard secara online.
2.
Hapuslah driver kartu grafis lama Anda. untuk menghapus driver, carilah Windows
Device Manager. Pada Device Manager, klik dua kali nama kartu grafis Anda
untuk menampilkan jendela Properties. Klik pada tab Driver dan
lalu tekan tombol untuk menghapus driver tersebut.
3.
Matikan komputer Anda. Cabutlah kabel daya pada bagian belakang, atau cabut
kabel tersebut dari colokan listrik. Jika komputer Anda berjalan cukup lama
sebelum Anda mematikannya, Anda sebaiknya membiarkan komputer Anda menjadi
lebih dingin terlebih dahulu sebelum melakukan pemasangan kartu grafis.
4.
Bukalah penutup komputer.
5.
Tetap menyentuh bagian logam dari penutup komputer atau gunakan gelang
tangan antistatis. Hal ini akan menghindarkan Anda dari kejutan listrik dan
dari merusak komponen elektronik yang dikarenakan listrik statis oleh tubuh
Anda.
6.
Carilah slot kartu grafis Anda. Hal ini tergantung pada konfigurasi
komputer danmotherboard Anda. Anda mungkin harus meletakkan karti grafis
pada bagian sisi kartu grafis tersebut.
7.
Cabutlah kartu grafis lama Anda. Pertama-tama Anda harus membuka sekrup
kecil yang terdapat pada pelat belakang kartu grafis sebelum Anda mencabutnya.
8.
Pasanglah kartu grafis baru Anda. tekanlah kartu grafis tersebut secara
perlahan-lahan kedalam slot. Pastikan kartu grafis tersebut ditekan cukup
rapat, atau komputer Anda tidak akan berjalan jika kartu grafis Anda tidak
cukup rapat terpasang. Slot AGP sedikit lebih rumit daripada slot PCI. Dan
pastikan Anda memasang kabel daya yang cocok dari suplai daya Anda jika karti
grafis Anda membutuhkannya.
9.
Pasang kembali sekrup pada bagian belakang pelat kartu grafis.
10. Pasang kembali penutup
komputer. Dan colok kembali kabel daya ke colokan listrik.
11. Pasanglah driver kartu
grafis baru Anda. jika Anda memasang kartu grafis Anda tersebut pada Windows
Vista atau diatasnya, Windows seharusnya secara otomatis mendeteksi keberadaan
kartu grafis dan memasang driver baru tersebut untuk Anda, tetapi
Anda jangan bergantung terhadap hal ini, semua kartu grafis biasanya memiliki
CD driver.Masukkan CD tersebut untuk memasang driver dari CD
untuk kartu grafis Anda.
12. proses konfigurasidriver dan membuat
komputer Anda mengenali dan bekerja dengan kartu grafis baru Anda. Jika Anda
mendengar suara dari komputer Anda, matikan komputer, buka penutupnya, cabut
kartu grafis Anda dan bersihkan slot dengan udara yang dikompresi, lalu pasang
kembali kartu grafis Anda. Jika masalah ini terus berlanjut, cobalah membawa
komputer Anda ke tempat reparasi komputer.
c. Pemsangan Sound
Card
Pertama siapkan peralatan,Pastikan bahwa komputer
anda dalam keadaan mati dan lepaskan kabel power yang terpasang serta kabel –
kable lainnya yang ada pada komputer anda. Setelah itu buka casing dan anda
bisa melihat slot PCI , biasanya slot PCI berwarna putih, jumlah slot PCI pada
motherboard berbeda-beda. Kemudian anda bisa mulai untuk memasang sound card
anda pada slot PCI, anda cukup menekan sound card yang telah anda siapkan pada
slot PCI. Hati-hati agar tidak merusak sound card. Tekan setiap sudut pada
sound card untuk memastikan sound card anda telah terpasang dengan benar.
Sebaiknya slot PCI yang digunakan antara VGA dan Sound card jangan terlalu
berdekatan. Tahap terakhir adalah menginstall driver.
5.
Prosedur Pemasangan Konektor
Ke Perangkat Input Dan Output
a.
IDE (Paralel ATA)
Ini adalah konektor pilihan
untuk menghubungkan hard drive dan drive optik sampai diperkenalkannya konektor
SATA ( yang saya akan datang ke dalam satu menit ). Dalam contoh gambar
konektor telah ditempatkan pada sudut 90 ° untuk membuat kabel lebih mudah
untuk mengelola. Lebih sering daripada tidak konektor akan menunjuk lurus
ke atas.
Setiap konektor IDE ( atau
saluran ) mampu mendukung “daisy-chaining”, yang pada dasarnya adalah jargon
karena mampu menghubungkan dua perangkat menggunakan kabel IDE tunggal dan
konektor. Untuk bekerja, satu perangkat perlu ditugaskan sebagai master, yang
lain sebagai perangkat budak, yang pada dasarnya memutuskan mana perangkat
muncul ke komputer yang pertama.
Seperti perangkat IDE
menjadi kurang umum ( dan kurang relevan ) konektor akhirnya juga akan menjadi
kurang umum pada motherboard, mirip dengan konektor floppy ( lebih pada nanti
). Sudah ada beberapa motherboard yang tidak memiliki IDE setiap konektor.
b.
SATA (Serial ATA)
Hal ini diperkenalkan pada
tahun 2003 dan akhirnya diganti port IDE sebagai konektor standar untuk hard
drive pertama dan kemudian drive optik. Tidak seperti IDE konektor
masing-masing port SATA hanya bisa menampung satu perangkat, tetapi memiliki
keuntungan lain, itu jauh lebih cepat, untuk satu (konektor SATA yang paling
saat ini mampu mentransfer 3 gigabit / detik, atau 3000 megabit / detik,
sedangkan konektor IDE terbaru hanya bisa menangani 133 megabit / detik), dan
kabel yang lebih tipis dan lebih mudah dikelola.
SATA juga memiliki manfaat
yang hot-swappable, yang, adalah mungkin untuk melepas perangkat SATA dan
menghubungkan perangkat SATA yang berbeda menggunakan kabel yang sama saat
komputer masih diaktifkan (meskipun sering terjadi bahwa Anda akan memiliki
secara manual menelusuri ulang untuk itu dalam sistem operasi). Perangkat IDE
di sisi lain harus terpasang di depan komputer dinyalakan.
c.
USB
Konektor ini digunakan untuk
menambah ekstra port USB eksternal ( seperti port USB pada panel depan PC ),
atau untuk menghubungkan perangkat USB internal ( seperti pembaca kartu
internal ).
Masing-masing konektor
mendukung dua port USB baik atau satu perangkat. Kebanyakan motherboard baru
memiliki minimal dua header internal USB (konektor), dengan beberapa memiliki
sebanyak empat.
d.
FireWire ( IEEE 1394 atau FW
)
Meskipun motherboard mungkin
tidak memiliki port FireWire pada I / O ( Input / Output ) panel, itu tidak
berarti bahwa ia tidak memiliki FireWire. Motherboard terbaru Banyak memiliki
minimal satu FireWire 400 header ( FireWire 400 menjadi konektor FW yang paling
umum ). Tidak seperti header USB, FireWire setiap header hanya dapat mendukung
satu port FireWire.
e.
Floppy
Konektor floppy untuk … baik
… menghubungkan floppy disk drive. Sedangkan konektor daya floppy telah
repurposed untuk pembaca kartu, konektor motherboard belum begitu beruntung –
itu hanya tidak menyediakan bandwidth yang cukup untuk penggunaan modern.
Sebagai orang sangat sedikit
masih menggunakan floppy disk motherboard paling modern tidak lagi memiliki
konektor floppy sama sekali.
f.
Front Panel Audio
Ini adalah header untuk
menghubungkan mikrofon dan jack headphone pada panel depan PC Anda ke
motherboard. Sebagian besar kasus memiliki dua konektor audio inline pada kabel
yang sama, salah satu AC97 label dan yang lain sebagai AUDIO HD. Keduanya akan
muat pada header yang sama pada motherboard, tetapi hanya satu akan bekerja.
Secara umum, motherboard yang lebih tua hanya akan mendukung AC97 sedangkan
motherboard baru akan mendukung keduanya. Ini biasanya akan mengatakan pada
motherboard sebelah header.