1. Casing Full Tower
Casing komputer jenis full-tower ini adalah casing
komputer terbesar diantara jenis casing lainnya, casing jenis ini bisa
menampung semua ukuran motherboard seperti Micro-ATX, ATX, E-ATX dan XL-ATX,
biasanya casing jenis ini digunakan oleh para gamer atau mereka-mereka yang
sangat antusias dengan hardware komputer.
2. Casing Mid Tower
Casing jenis mid-tower ini memiliki ukuran yang
lebih kecil dibandingkan casing full-tower tapi masih bisa menampung
motherboard dengan spesifikasi ukuran Micro-ATX dan ATX, saya rasa casing jenis
ini lah yang paling umum dijual di toko-toko komputer dan yang paling banyak
orang gunakan saat ini.
3. Casing Mini
Tower ATX
Casing mini-tower ini ukurannya lebih kecil
dibandingkan casing mid-tower, casing jenis ini hanya bisa menampung
motherboard dengan ukuran Micro-ATX. Casing komputer yang saya gunakan yang saya
pajang fotonya di atas adalah contoh dari casing komputer jenis mini-tower.
4. Casing Mini
Tower ITX
Seperti namanya, casing mini-ITX ini hanya bisa
menampung motherboard dengan ukuran Mini-ITX, ukurannya jauh lebih kecil kalau
dibandingkan casing mini-tower, dan biasanya casing jenis ini menggunakan power
supply dengan ukuran khusus yang lebih kecil dari power supply yang biasa kita
lihat di dalam casing-casing komputer kebanyakan.
5. Casing Slim
Casing model slim umumnya bersifat fleksibel karena
bisa digunakan dengan posisi tidur atau berdiri. PC saat ini banyak yang
menggunakan model slim.
6. Casing Dekstop
Casing PC model desktop biasanya ditempatkan diatas
meja (posisi tidur). Umumnya konstruksi casing cukup kokoh sehingga monitor
dapat diletakkan diatasnya. Komputer branded, yaitu komputer keluaran pabrik
yang seluruh kompunennya diproduksi oleh satu pabrik, banyak diproduksi dengan
model casing desktop seperti ini (seperti IBM desktop, Dell, Acer, Compaq,
dll), yang mendukung Pentium II dan III.
b. Power Supply dan Jenis Konektor
a) Power Supply
Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk
menyuplai tegangan langsung ke komponen dalam casing yang membutuhkan tegangan,
misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus
bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi
DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus
DC
Jenis-jenis Power Supply:
1.
Power Supply AT
Power supply yang memiliki kabel power yang langsung
dihubungkan ke mainboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel
yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika
disatukan.
Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF
dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan
komuter, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing.
Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II.
Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang
menggunakan Power supply jenis AT.
2.
Power Supply ATX
Power Supply ATX (Advanced Technology Extended)
adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini.
Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya,
jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk
mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard
b) Jenis Konektor
1. Konektor 20/24 pin ATX Mainboar
Konektor ini merupakan konektor dari power supply
unit (PSU) yang dihubungkan ke mainboard, berfungsi sebagai sumber daya utama
pada mainboard. Konektor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah 20
pin dan bagian kedua 4 pin. Jika kita menggunakan mainboard yang baru maka
konektor 20 dan 4 pin digabungkan.Versi lama ATX mainboard masih menggunakan
konektor ATX 20 pin. Sedangkan pada mainboard selanjutnya sudah menggunakan
konektor ATX 24 pin sebagai konektor sumber daya dari power supply.
2.
Konektor 4/8 pin 12V
Konektor 4-pin 12V (P4) dan konektor 8-pin 12V (EPS)
digunakan untuk memberikan daya khusus kepada prosesor. P4 mulai digunakan pada
mainboard untuk prosesor pentium 4 sehingga disebut P4. Fungsi dari konektor
ini adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Prosesor Pentium
4. Konektor EPS biasa digunakan untuk mainboard server.
3.
Konektor 6pin PCI
Konektor ini biasa digunakan untuk memberikan daya
pada beberapa graphic card yang berbasis PCIe yang membutuhkan lebih banyak
daya dibanding graphic card biasanya. Jarang ditemukan di PC, hanya PC yang
digunakan di bidang multimedia, terutama pada video. Konektor ini terdiri dari
6-pin yang terdiri dari 3 jalur +12V dan 3 jalur ground.
4.
Konektor Floppy
Konektor ini hanya berfungsi untuk memasok daya ke
floppy disk drive. Jumlah jalur pada konektor ini sama dengan pada konektor
Molex, yaitu sebanyak 4 jalur dengan pembagian warna kabel dan besar tegangan
sama. Hanya berbeda fisik, yaitu konektor floppy lebih kecil dibanding konektor
Molex.
5.
Konektor SATA
Konektor ini digunakan khusus untuk komponen yang
menggunakan interface SATA, misalnya harddisk. Konektor ini memiliki 3
tegangan, yaitu +3,3V, +5V, dan +12V.
6.
Konektor 4 pin Peripheral
Konektor 4 pin peripheral berfungsi untuk memberikan
daya pada peralatan atau komponen komputer seperti harddis, CR Room, kipas
pendingin dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment